Jackie Ying, Profesor Wanita Pencipta Kit Rapid Test
NAMA Profesor Jackie Ying kembali jadi perbincangan publik dunia usai memimpin timnya menciptakan alat atau kit rapid test yang bisa mendeteksi apakah seseorang positif virus corona (Covid-19) hanya dalam 5 menit.
Alat ini diklaim akan menjadi yang tercepat di dunia ika telah disetujui pihak berwenang.
Ying dan timnya bekerja selama enam minggu tanpa lelah untuk membuat alat tersebut. Pekerjaan ini mereka lakukan setelah Direktur Eksekutif A*Star, Frederick Chew, menantang mereka untuk membuat kit rapid test Cavid-19.
Lalu, siapakah Profesor Jackie Ying?
Ying merupakan Kepala Lab NanoBio di Agensi untuk Sains, Teknologi, dan Penelitian (A*Star). Ia pernah dinobatkan sebagai salah satu dari “100 Insinyur Era Modern” oleh Institut Insinyur Kimia Amerika pada 2008.
Prof Ying, yang masuk Islam pada usia 30-an ini juga merupakan pemenang perdana US $ 500.000 (S $ 676.000) Mustafa Prize Award Top Scientific Achievement Award pada 2015 untuk inovasinya dalam teknologi bionanoteknologi. Hadiah ini diberikan oleh pemerintah Iran kepada para peneliti Muslim terkemuka.
Sejak menjadi Muslim, Ying dikabarkan sangat aktif berdakwah di Yayasan Mandaki. Yayasan ini memiliki tujuan membantu pengembangan sumber daya komunitas Muslim Melayu di Singapura.
Ying juga kerap mengisi program inspirasi. Dalam program itu ia berbagi pengalaman tentang perubahan dan prestasi, termasuk bagaimana ia memilih Islam.
Islam dikenal Ying melalui teman baiknya saat belajar di Raffles Girls School. Namum, baru pada usia 30 tahun, Ying mulai membaca soal agama Islam. Dalam kesimpulannya, Islam merupakan agama yang sederhana dan masuk akal.
Ketika menjadi Muslim, Ying mengakui tak ada reaksi negatif. Namun, koleganya tidak menghiraukan perubahan itu. Yang pasti, koleganya tidak lagi melihat sosok Profesor Ying yang tidak percaya dengan adanya Sang Pencipta di balik sistematika biologis kehidupan. Ying kemudian dikenal sebagai seseorang yang meyakini ada sesuatu yang Maha Besar di balik sistem kehidupan.
Perubahan besar lainny terjadi setelah Ying melaksanakan umrah. Sepulangnya dari umrah, ia mulai mengenakan jilbab.
Meraih banyak penghargaan
Profesor Jackie Ying lahir di Taiwan. Pada usia 7 tahun, ia dan keluarganya pindah ke Singapura. Ayahnya seorang dosen Sastra Cina, d Nanyang University.
Sejak kecil, ia sangat menyukai ilmu pengetahuan, khususnya ilmu kimia. Namun, informasi soal kehidupan pribadinya tidak tersentuh. Ini termasuk keputusannya memeluk Islam.
Sumber: